Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

Ekspedisi Susur Sungai Kapuas MEPA UNTAN

Ekspedisi ini merupakan ekspedisi wajib bagi anggota muda MEPA UNTAN  (Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam Universitas Tanjungpura) angkatan XVI, dimana peserta ekspedisi ini terdiri atas Bernadiktus felix (pembimbing), Reza. N (ketua), S. Efendi (anggota), Edino. Y (anggota), Efraim. S (anggota) dan Bambang (simpatisan). Ekspedisi ini kami mulai dengan membuat rakit yang terbuat dari bambu betung yang kami buat sendiri dan memakan waktu satu minggu untuk membuatnya. Ekspedisi ini dimulai dari tanggal 18 Juli-18 Agustus 2010, tim ekspedisi start tepatnya di bawah jembatan kota Putussibau dan finish di MAKODAM Pontianak. selama perjalanan banyak hal baru yang kami peroleh seperti mengetahui daerah-daerah yang berada di sepanjang bantaran sungai kapuas, serta alam disekitarnya yang masih cukup asri dan alami, selain itu dalam ekspedisi ini kami diwajibkan untuk melakukan penelitian sebagai pembekalan akademis dan pengaplikasian ilmu yang kami peroleh dari bangku kuliah, selain itu kami juga diwajibkan melakukan bakti sosial sebagai pengabdian kami kepada masyarakat dan alam ini.

Selama perjalanan kami banyak bersosialisasi kedapa masyarakat yang tinggal di pinggir sungai kapuas, mereka selalu menyambut baik kedatangan kami, tak khayal kami sering diberi oleh-oleh atau pun bekal saat kami akan melanjutkan perjalanan. kebanyakan dari mereka keheranan saat tahu bahwa kami mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan, karena mereka tidak habis fikir mengapa masih ada orang yang mau melukakan perjalanan dari putussibau menuju pontianak hanya dengan menggunakan rakit bambu yang hanya dikemudikan oleh dayung, sedangkan saat ini akses jalan dari Putussibau-Pontianak sudah ada.

Kami melihat masih banyak potensi alam yang terdapat di sungai kapuas terutama ikan yang merupakan sumber penghidupan utama bagi masyarakat nelayan yang tinggal di pinggir sungai kapuas, semua itu tetap terjaga karena masyarakat disana bersama-sama saling menjaga sungai kapuas agar tetap bisa menjadi andalan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. lain halnya saat kami melintasi di hilir sungai kapuas, disana terdapat beberapa penebangan liar dan penambangan emas tanpa ijin yang sering disebut (nge-jek). hal itu dapat merusak ekosistem yang terkandung di dalam sungai kapuas, karena airnya tercemar oleh limbah merkuri dan sungainya semakin dangkal akibat dari abrasi aliran sungai kapuas.

Keseharian kami saat di rakit kami mendayung rakit, maen catur, bergitar, dll. hal itu kami lakukan untuk menghilangkan kejenuhan yang kadang kala datang pada diri kami masing-masing. Akhirnya kami (tim ekspedisi) sampai di kota Pontianak tepatnya di MAKODAM Pontianak dengan disambut oleh para senior MEPA, betapa bangganya kami karena telah menyelesaikan ekspedisi ini dengan membawa bendera Merah Putih dan bendera MEPA, sekaligus membawa nama MEPA dan kampus fakultas ekonomi UNTAN untuk menyusuri sungai kapuas yang panjangnya mencapai 1.143 km.

Terimakasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat kesehatan kepada kami. tidak lupa kami juda ucapkan terimaksih kepada MEPA UNTAN sebagai wadah bagi kami untuk berkreativitas dan membuka wawasan melalui organisasi, terimakasih kepada Falkutas Ekonomi UNTAN yang telah memberikan ijin untuk melakukan kegiatan ini sekaligus sebagai wadah bagi kami untuk menimba ilmu, selain itu terima kasih juga kepada orang tua kami dan instansi-instansi yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil dan terimakasih kepada teman-teman semuanya.

3 komentar:

  1. hallo, saya 037-MU,asyik juga, tapi jangan lupa dg alam yang dilalui,oke bro,sukses y

    BalasHapus
  2. ok bang , , , semuanya akan jadi pengalaman dan kenangan yang tak mungkin q lupakan.

    BalasHapus
  3. tolong di data sluruh anggota mepa
    nama,alamat,nohp/tlp,noreg

    BalasHapus